Harga perak (XAG/USD) menguat mendekati $33,90 selama awal sesi Eropa pada hari Selasa. Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan ketidakpastian seputar ekonomi global dan pemilihan presiden AS mendorong naik logam mulia ini.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah memberikan respon yang terukur terhadap serangan Israel terhadap negaranya, menyatakan bahwa serangan tersebut tidak boleh “dibesar-besarkan atau diremehkan” tetapi menahan diri untuk tidak menjanjikan pembalasan yang cepat. Menurut BBC, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa negaranya akan “merespons dengan tepat” serangan yang menewaskan setidaknya empat tentara.
Para pelaku pasar akan memantau perkembangan seputar risiko geopolitik di kawasan ini. Setiap tanda-tanda eskalasi lebih lanjut dapat meningkatkan aliran safe haven, menguntungkan harga perak.
Bank-bank sentral utama di seluruh dunia sebagian besar telah mulai melonggarkan kebijakan moneter dan memangkas suku bunga. Selain itu, penurunan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) tambahan yang diharapkan pada pertemuan November dapat mendukung logam mulia tanpa imbal hasil.
Namun, spekulasi pelonggaran kebijakan yang tidak terlalu agresif oleh The Fed dapat membatasi kenaikan Perak. Pasar keuangan mengantisipasi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan kebijakan di bulan November dan Desember.
Akhir pekan ini, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga AS, Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan September dan Nonfarm Payrolls (NFP) akan menjadi sorotan. Laporan-laporan ini dapat memberikan beberapa petunjuk mengenai ukuran dan laju penurunan suku bunga The Fed AS.
BACA JUGA